Kamis, 18 Juni 2009

Komunikasi Audio Visual

Mata kuliah audio visual ini memberikan pemahaman, pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang audio visual untuk kepentingan penyampaian pesan komunikasi.

Komunikasi audio Visual adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa pengolahan-pengolahan pesan-pesan untuk tujuan sosial atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya. Desain dapat berupa informasi produk. Jasa atau gagasan/pikiran yang disampaikan kepada peningkatan audience/segment pasar tertentu dalam upaya peningkatan usaha penjualan, peningkatan citra usaha perusahaan atau informasi dan publikasi kampanye program pemerintah.Desain Komunikasi Visual pada prinsipnya adalah merencanakan dan merancang penyampaian pola piker/pikiran dari penyampai pesan kepada penerima pesan dalam bentuk visual sehingga tercapainya pesan yang komunikatif, efektif, efisien, tepat, terpola yang terpadu secara estetis melalui media tertentu sehingga dapat mengubah pola piker dan sikap (menjadi positif) sasaran.
Dalam kehidupan masa kini, informasi beserta aneka proses peralihan, penyebaran dan penayangannya telah menjadi salah satu kegiatan dan kebutuhan manusia modern. Pesatnya teknologi membuat lalu lintas informasi semakin cepat dan semakin padat, serta kita semakin terlibat aktif berbuat sesuatu terhadap informasi tersebut. Dalam kesibukan olah informasi inilah, disiplin desain kounikasi visual (DKV) mengambil peran. Fakultas Desain Komunkasi Visual Widyatama membekali para siswa dengan dua nadi keilmuan, yaitu serangkaian pelatihan ketrampilan, kepekaan mengolah unsur-unsur rupa, serta pembelajaran ilmu non teknis untuk pengembangan wawasan dan kecerdasan menggagas.(diambil dari Universitas Widyatama Utama)

Dalam kehidupan masa kini, informasi beserta aneka proses peralihan, penyebaran dan penayangannya telah menjadi salah satu kegiatan dan kebutuhan manusia modern. Pesatnya teknologi membuat lalu lintas informasi semakin cepat dan semakin padat, serta kita semakin terlibat aktif berbuat sesuatu terhadap informasi tersebut. Dalam kesibukan olah informasi inilah, disiplin audio komunikasi visual mengambil peran. Mata kuliah Audio Komunkasi Visual membekali para siswa dengan dua nadi keilmuan, yaitu serangkaian pelatihan ketrampilan, kepekaan mengolah unsur-unsur rupa, serta pembelajaran ilmu non teknis untuk pengembangan wawasan dan kecerdasan menggagas. (diambil dari Universitas Widyatama Utama)


Musik, film dan home video, radio, dan teknologi adalah segelintir dari bagian audio-visual dewasa ini. Dari keempat bagian tersebut yang akan dijelaskan nanti, kita dapat melihat perubahan tekmologi komunikasi audio-visual.
Meskipun mereka terlihat tidak berhubungan dan relevan, tetapi dari segi perkembagannya dan aplikasinya, kita tidak dapat memisahkannya. Karena bila membicarakan satu bagian, kita akan menemukan bagian lain yang mempengaruhi. Keempat bagian tersebut pun saling melengkapi.
Musik dan film serta home video identik dengan hibuan zaman kini. Terlihat dibutuhkan dan dicari dimana-mana. Tanpa ini semua, masyarakat yang sangat dekat dengan teknolog-teknologi ini merasakan ada yang kurang dan tak terlengkapi hari liburan atau santai sejenak dengan ini.
Padahal perjuangannya untuk mencapai kesuksesan sekarang sangatlah sulit. Sedangkan radio dan televisi identik dengan wadah semua orang dari segala umur dan kelas untuk mendapatkan musik dan film serta home video. Musik di radio dan film di televisi. Tetapi sekarang musik pun dapat kita dengar di temevisi pula.
Berbicara tentang musik, cikal bakal awalnya adalah perkembangan notasi musik. Lalu kemudian ditemukan kembali alat yang dapat menyimpan dan memainkan kembali musik yaitu the speaking phonograph yang ditemukan Thomas Edison tahun 1877 dan diberi nama Victrola. Kemudian tahun 1882, Emil Berliner memperbaruhinya dan diberi nama Gramophone.

Audio Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya. Prinsip Pesan visual harus kreatif (asli, inovatif dan lancar), komunikatif, efisien dan efektif, sekaligus indah/estetis.


Kurikulum Institut Teknologi Harapan Bangsa untuk Program Studi Audio Komunikasi Visual dirancang untuk mempersiapkan lulusan dengan ciri khusus: Mampu menganalisa, merencana dan merancang suatu karya Desain Komunikasi Visual yang dapat mengkomunikasikan pesan secara efektif, estetis dan strategis melalui cara yang kreatif, analitis, serta inovatif untuk keperluan industri media atau industri lainnya dalam skala nasional maupun internasional Menguasai berbagai teknik komunikasi melalui multimedia, metode komunikasi audio visual, perangkat keras, perangkat lunak dan tools berbasis teknologi informasi di bidang Desain Komunikasi Visual Tanggap terhadap situasi dan kondisi suatu budaya, sikap serta perilaku sosial lainnya yang berkembang di masyarakat sebagai dasar perencanaan dan perancangan Desain Komunikasi Visual Profesional, memiliki integritas tinggi, serta mampu beradaptasi dengan segala perubahan dan perkembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi Di industri apa saja sarjana Desain Komunikasi Visual terutama bekerja? Creative and Advertising House Production House Print Media Electronic Media (TV nasional dan lokal) Marketing Research and Promotion/Media Consultant; serta berbagai industri lainnya yang banyak memanfaatkan media komunikasi visual

Di industri apa saja sarjana Audio Komunikasi Visual terutama bekerja?
1. Creative and Advertising House Production House Print Media Electronic Media (TV nasional dan lokal)
2. Marketing Research and Promotion/Media Consultant; serta berbagai industri lainnya yang banyak memanfaatkan media komunikasi visual


Tujuan Komunikasi Audio Visual : Memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa tentang persamaan dan perbedaan media cetak dengan media audio visual, pengetahuan dasar teknologi komunikasi media audio visual. Sejak situasi komunikasi sampai dengan evaluasi, mengetahui bahasa rupa media audio visual. Kemampuan mempraktekkan apa yang telah diperoleh tersebut untuk mendesain dan melaksanakan (dalam kelompok kecil) suatu program slide suara / multi sistem.Materi: Eksperimen kata dan rupa sebagai bahan untuk membicarakan teknologi komunikasi media audio visual. Situasi komunikasi, syarat komunikasi, serta desain evaluasi, pembuatan story board, persamaan dan perbedaan media cetak dan audio visual sebagai media komunikasi. Karakteristik berbagai media audio visual, terutama media audio visual statis seperti slide suara, film strip suara dan sebagainya. Konsep-konsep bahasa rupa media audio visual statis. Praktek mendesain sebuah program slide suara dalam kelompok.Tujuan pendidikan Desain Komunikasi Visual adalah :
1. Mendidik Sarjana Desain Komunikasi Visual yang difokuskan pada pemahaman keilmuan dan keahlian dalam bidang Desain Grafis yang berbasis Teknologi Komputer, Sistem serta Software Komputer Grafi yang Memiliki kemampuan merancang karya desain komunikasi visual statis maupun dinamis.
2. Fokus atau option Pendidikan menekankan pada improvement dan aplikasi keahlian profesional dalam bidang Desain Grafis, Multimedia, dan Komunikasi Periklanan dan dituntut penguasaan keahlian bidang desain grafis dan penulis naskah dengan mempertimbangkan faktor-faktor persuasi, komunikasi, media riset, tipografi, fotografi dan ilustrasi.
3. Mendidik desainer profesional yang memiliki basis teori/pengetahuan Komunikasi Visual, Kreativitas, Ketrampilan mendesain baik secara manual maupun digital, serta memiliki sikap mandiri dan bertanggung jawab pada pekerjaannya.
4. Mendidik desainer profesional yang memiliki basis memberdayakan kekayaan ”Budaya Rupa Nusantara” sebagai kekuatan kompetensi lokal dan global.
5. Menghasilkan lulusan yang memiliki jiwa kewirausahaan tinggi sehingga memiliki kemampuan menciptakan lapangan pekerjaan.
6. Mampu merumuskan gagasan secara sistematis dan mengkomu-nikasikan secara efektif.
7. Mampu bekerja sama dengan bidang keahlian lain yang terkait dalam suatu organisasi kerja.


Memahami ketrampilan praktika dasar dan pengetahuan yang berkaitan dengan perancangan komunikasi audio visual serta pengembangannya, meliputi konsep dasar perancangan yang berkaitan dengan tujuan, sasaran dan fungsi serta konsep ekspresi visual, teknik perancangan yang dapat diterapkan dan dikomunikasikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Lapangan Kerja:
1. Sebagai perancang/desainer pada media cetak seperti biro iklan/advertising, majalah/surat kabar, penerbit buku atau perusahaan industri.
2. Sebagai perancang/desainer pada media audio visual, seperti film/tv, animasi, website atau perusahaan multimedia
3. Bekerjasama dengan desainer interior untuk merancang konsep pameran/exhibition
4. Bekerja mandiri dengan membuka studio desain komunikasi visual secara profesional
5. Menjadi pengamat/konsultan/peneliti/pengajar/penulis bidang kajian desain komunikasi visual
(Institut Kesenian Jakarta~IKJ)

Film Dokumenter Indonesia Festival Film Dokumenter telah menginjak penyelenggaraan yang ke-7. FFD sampai saat ini masih menjadi satu-satunya festival film khusus film dokumenter di Indonesia, dengan kompetisi film dokumenter sebagai salah satu program utama, selain program-program pemutaran, diskusi, workshop, masterclass, schooldoc, dan lain-lain. Selama penyelenggaraannya, Kompetisi FFD telah diikuti lebih dari 300 filmmaker dari seluruh Indonesia, dengan para juri dari dalam dan luar negeri.

Kompetisi Film Dokumenter Indonesia adalah program utama Festival Film Dokumenter 2007 yang dirancang untuk memberikan apresiasi dan penghargaan bagi karya-karya terbaik yang dihasilkan oleh para kreator. Kompetisi ini diharapkan menjadi barometer dalam penyelenggaraan festival sejenis dan menjadi ajang uji karya bagi film-film dokumenter Indonesia mutakhir dan terbaik.Kompetisi dibagi dalam dua kategori, yakni Kategori Pemula dan Kategori Umum. Kompetisi Kategori Pemula/Firsttime Filmmaking bertujuan untuk memberikan stimulan kepada anak muda/filmmaker pemula untuk mulai berkreasi atau memproduksi film dokumenter, sedang Kompetisi Kategori Umum/Profesional bersifat terbuka untuk umum, baik profesional independen, rumah produksi, LSM, televisi dan lembaga media, maupun institusi khusus lainnya.


Bagaimana seseorang menginterpretasikan film yang ditonton dalam kehidupannya, bagi beberapa orang menonton film hanya bagian dari rutinitas yang berguna mencari hiburan semata, bagi sebagian lainnya dari film kita dapat belajar berbagai hal.
Pendapat orang mengenai sebuah film dapat bermacam-macam, ada yang mengomentari sesuai dengan seleranya, ada yang mengomentari dari sisi teknis pembuatan filim, ada yang mengulas tentang ide-ide yang diangkat dalam film tersebut. Pendapat-pendapat semacam ini menunjukkan bagaimana sebuah film mempengaruhi seseorang. Bahkan beberapa penikmat film genre tertentu memiliki kesamaan dengan karakter dari film tersebut. Jika boleh ditilik penonton film "Arisan" tentunya akan berbeda dengan penikmat film "Tali Pocong Perawan".
Sebagian film yang dibuat adalah film-film fiksi, terdapat satu jenis film yang masih kurang dikenal oleh orang banyak, yaitu film dokumenter. Anggapan bahwa film dokumenter banyak yang membosankan, pengambilan gambar yang masih jauh dari standar hollywood. Film dokumenter sebagai salah satu jenis film memiliki ciri khas yang dapat memikat penonton ke suatu ide-ide orisinil yang diangkat dalam film tersebut.
Bagaimana pula dengan penikmat film dokumenter? Sebagian besar penikmat film dokumenter memiliki ketertarikan dengan ide-ide orisinil yang disampaikan oleh film dokumenter, cenderung ke suatu media urban yang memikat dengan cara pengambilan yang abstrak, tidak mainstream, bahkan beberapa statis. Akan tetapi sifat-sifat film dokumenter inilah yang membuat para penikmatnya terhipnotis dan semakin menikmati. Film dokumenter disampaikan apa adanya, bagi para penikmat film yang sudah muak dengan sesuatu yang terlalu mainstream dokumenter merupakan pelarian yang indah.
Ide-ide yang orisinal inilah yang membawa film dokumenter memiliki satu segmen yang khusus di dunia sinematography. Terkadang film dokumenter mengangkat ide-ide sosial yang bisa mulai dari adat perkawinan hingga perubahan iklim yang mengubah pandangan dunia. Melalui film dokumenter pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh sang pembuat film menjadi lebih efektif dan lebih lekat di pikiran penonton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar