Kamis, 18 Juni 2009

Kenali Tanda dan Proses Melahirkan

Kodrat sebagai seorang wanita salah satunya adalah melahirkan dan mempunyai anak. Setelah wanita menikah dan mempunyai pasangan, biasanya berencana ingin mempunyai anak sebagai penerus keturunannya. kemudian wanita mengalami proses kehamilan yang biasanya rata-rata 9 bulan. Dan yang paling membuat wanita mengalami berbagai perasaan yang berbaur antara senang, cemas, dan sebagainya adalah saat wanita melahirkan anaknya. Baik yang baru mengalami kelahiran ataupun yang sudah kedua kalinya dan seterusnya.

Seperti ditulis Media Hidup Sehat, bahwa proses kelahiran pada wanita memang berbeda-beda, namun tanda-tanda yang ditimbulkan bagi ibu yang melahirkan sama. Bagi Anda yang tengah hamil dan akan segera melahirkan, mungkin beberapa hal di bawah ini bisa menjadi masukan bagi Anda.

1. Diawali dengan kontraksi

Pada umumnya, di minggu ke 38-40 usia kehamilan, kepala janin sudah mulai turun ke rongga panggul. Bersamaa dengan itu, otot-otot rahim mulai melakukan pengerutan dan peregangan secara terus menerus dengan teratur. Gerakan inilah yang disebut dengan kontraksi.

Frekuensi terjadinya kontraksi semakin lama makin meningkat, begitu juga dengan kekuatannya. Awalnya jarak waktu kontraksi bisa satu jam sekali, namun semakin lama bisa 30 hingga 15 menit sekali, bahkan menjelang kelahiran jarak kontraksi bisa 1 atau 2 menit sekali.

2. Keluarnya Darah bercampur lendir

Setelah kontraksi, ada cairan berupa darah bercampur lendir. Hal ini menunjukkan bahwa sumbatan tebal pada mulut rahim telah terlepas, dan menyebabkan lendir yang keluar berwarna kemerahan karena bercampur dengan darah.

3. Pelebaran Leher Rahim

Ketika otot rahim mengerut, ukuran rahim akan mengecil, sehingga kepala janin semakin terdorong ke arah bawah (jalan lahir). Pada awalnya, mulut rahim yang semula hanya membuka sedikit, seiring dengan datangnya kontraksi yang semakin kuat, akan terus melunak dan semakin lebar.

4. Pembukaan mulut rahim

Biasanya pembukaan mulut rahim dihitung dengan satuan sentimeter (cm). Bila dokter mengatkan mulut rahim Anda ada pada pembukaan 5, berarti jalan lahir sudah membuka sepanjang 5 cm. Sempurnanya, jalan lahir terbuka lengkap bila mencapai pembukaan 10, atau 10 cm.

  • Tahap I, dimulai dari tanpa pembukaan sampai pembukaan 2 bisa berlangsung 24 hingga 48 jam. Pada tahap ini, Anda akan merasakan mulas yang luar biasa. Pada saat ini Anda belum diperbolehakn untuk mengejan, karena akan emngakibatkan jalan lahir robek dan membengkak.
  • Tahap II, Dimulai dari pembukaan 3 - 10 yang berlangsung hingga 7 jam pada persalinan anak pertama, 3.5 jam pada anak kedua dan seterusnya.
  • Tahap III, fase melahirkan plasenta, hanya sekitar 15 menit.

5. Siap lahir

Pada tahap II, kepala janin yang berada tepat di mulut rahim akan terus mendesak keluar. Secara alamiah, rahim dan vagina akan membentuk semacam cekungan yang menjadi jalur untuk dilewati bayi. Pada saat ini Anda akan merasakan tekanan yang sangat kuat di daerah perineum (daerah antara vagina dan anus).

Pada saat kepala janin siap keluar, lendir dan darah yang keluar dari vagina semakin bertambah. Desakan kuat kepala janin akan menyebabkan kantung ketuban pembungkus janin pecah, sehingga cairan ketuban keluar membasahi daerah vagina. Cairan ini mampu membuat jalan lahir semakin licin yang akan memudahkan bayi keluar. Pada saat kepala bayi berhasil terlihat di pintu lahir, Anda diijinkan untuk mengejan.

Secara alami, tubuh bayi akan memutar agar bahu dan bagian tubuh lainnya dapat keluar. Kini selesai sudah tugas Anda, tinggal petugas kesehatan yang akan membersihkan rahim Anda dari plasenta yang menempel di dinding rahim dan proses ini tidak lebih dari 15 menit.

Dan Akhirnya kini “Selamat menjadi ibu !

Komunikasi Audio Visual

Mata kuliah audio visual ini memberikan pemahaman, pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang audio visual untuk kepentingan penyampaian pesan komunikasi.

Komunikasi audio Visual adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa pengolahan-pengolahan pesan-pesan untuk tujuan sosial atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya. Desain dapat berupa informasi produk. Jasa atau gagasan/pikiran yang disampaikan kepada peningkatan audience/segment pasar tertentu dalam upaya peningkatan usaha penjualan, peningkatan citra usaha perusahaan atau informasi dan publikasi kampanye program pemerintah.Desain Komunikasi Visual pada prinsipnya adalah merencanakan dan merancang penyampaian pola piker/pikiran dari penyampai pesan kepada penerima pesan dalam bentuk visual sehingga tercapainya pesan yang komunikatif, efektif, efisien, tepat, terpola yang terpadu secara estetis melalui media tertentu sehingga dapat mengubah pola piker dan sikap (menjadi positif) sasaran.
Dalam kehidupan masa kini, informasi beserta aneka proses peralihan, penyebaran dan penayangannya telah menjadi salah satu kegiatan dan kebutuhan manusia modern. Pesatnya teknologi membuat lalu lintas informasi semakin cepat dan semakin padat, serta kita semakin terlibat aktif berbuat sesuatu terhadap informasi tersebut. Dalam kesibukan olah informasi inilah, disiplin desain kounikasi visual (DKV) mengambil peran. Fakultas Desain Komunkasi Visual Widyatama membekali para siswa dengan dua nadi keilmuan, yaitu serangkaian pelatihan ketrampilan, kepekaan mengolah unsur-unsur rupa, serta pembelajaran ilmu non teknis untuk pengembangan wawasan dan kecerdasan menggagas.(diambil dari Universitas Widyatama Utama)

Dalam kehidupan masa kini, informasi beserta aneka proses peralihan, penyebaran dan penayangannya telah menjadi salah satu kegiatan dan kebutuhan manusia modern. Pesatnya teknologi membuat lalu lintas informasi semakin cepat dan semakin padat, serta kita semakin terlibat aktif berbuat sesuatu terhadap informasi tersebut. Dalam kesibukan olah informasi inilah, disiplin audio komunikasi visual mengambil peran. Mata kuliah Audio Komunkasi Visual membekali para siswa dengan dua nadi keilmuan, yaitu serangkaian pelatihan ketrampilan, kepekaan mengolah unsur-unsur rupa, serta pembelajaran ilmu non teknis untuk pengembangan wawasan dan kecerdasan menggagas. (diambil dari Universitas Widyatama Utama)


Musik, film dan home video, radio, dan teknologi adalah segelintir dari bagian audio-visual dewasa ini. Dari keempat bagian tersebut yang akan dijelaskan nanti, kita dapat melihat perubahan tekmologi komunikasi audio-visual.
Meskipun mereka terlihat tidak berhubungan dan relevan, tetapi dari segi perkembagannya dan aplikasinya, kita tidak dapat memisahkannya. Karena bila membicarakan satu bagian, kita akan menemukan bagian lain yang mempengaruhi. Keempat bagian tersebut pun saling melengkapi.
Musik dan film serta home video identik dengan hibuan zaman kini. Terlihat dibutuhkan dan dicari dimana-mana. Tanpa ini semua, masyarakat yang sangat dekat dengan teknolog-teknologi ini merasakan ada yang kurang dan tak terlengkapi hari liburan atau santai sejenak dengan ini.
Padahal perjuangannya untuk mencapai kesuksesan sekarang sangatlah sulit. Sedangkan radio dan televisi identik dengan wadah semua orang dari segala umur dan kelas untuk mendapatkan musik dan film serta home video. Musik di radio dan film di televisi. Tetapi sekarang musik pun dapat kita dengar di temevisi pula.
Berbicara tentang musik, cikal bakal awalnya adalah perkembangan notasi musik. Lalu kemudian ditemukan kembali alat yang dapat menyimpan dan memainkan kembali musik yaitu the speaking phonograph yang ditemukan Thomas Edison tahun 1877 dan diberi nama Victrola. Kemudian tahun 1882, Emil Berliner memperbaruhinya dan diberi nama Gramophone.

Audio Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya. Prinsip Pesan visual harus kreatif (asli, inovatif dan lancar), komunikatif, efisien dan efektif, sekaligus indah/estetis.


Kurikulum Institut Teknologi Harapan Bangsa untuk Program Studi Audio Komunikasi Visual dirancang untuk mempersiapkan lulusan dengan ciri khusus: Mampu menganalisa, merencana dan merancang suatu karya Desain Komunikasi Visual yang dapat mengkomunikasikan pesan secara efektif, estetis dan strategis melalui cara yang kreatif, analitis, serta inovatif untuk keperluan industri media atau industri lainnya dalam skala nasional maupun internasional Menguasai berbagai teknik komunikasi melalui multimedia, metode komunikasi audio visual, perangkat keras, perangkat lunak dan tools berbasis teknologi informasi di bidang Desain Komunikasi Visual Tanggap terhadap situasi dan kondisi suatu budaya, sikap serta perilaku sosial lainnya yang berkembang di masyarakat sebagai dasar perencanaan dan perancangan Desain Komunikasi Visual Profesional, memiliki integritas tinggi, serta mampu beradaptasi dengan segala perubahan dan perkembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi Di industri apa saja sarjana Desain Komunikasi Visual terutama bekerja? Creative and Advertising House Production House Print Media Electronic Media (TV nasional dan lokal) Marketing Research and Promotion/Media Consultant; serta berbagai industri lainnya yang banyak memanfaatkan media komunikasi visual

Di industri apa saja sarjana Audio Komunikasi Visual terutama bekerja?
1. Creative and Advertising House Production House Print Media Electronic Media (TV nasional dan lokal)
2. Marketing Research and Promotion/Media Consultant; serta berbagai industri lainnya yang banyak memanfaatkan media komunikasi visual


Tujuan Komunikasi Audio Visual : Memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa tentang persamaan dan perbedaan media cetak dengan media audio visual, pengetahuan dasar teknologi komunikasi media audio visual. Sejak situasi komunikasi sampai dengan evaluasi, mengetahui bahasa rupa media audio visual. Kemampuan mempraktekkan apa yang telah diperoleh tersebut untuk mendesain dan melaksanakan (dalam kelompok kecil) suatu program slide suara / multi sistem.Materi: Eksperimen kata dan rupa sebagai bahan untuk membicarakan teknologi komunikasi media audio visual. Situasi komunikasi, syarat komunikasi, serta desain evaluasi, pembuatan story board, persamaan dan perbedaan media cetak dan audio visual sebagai media komunikasi. Karakteristik berbagai media audio visual, terutama media audio visual statis seperti slide suara, film strip suara dan sebagainya. Konsep-konsep bahasa rupa media audio visual statis. Praktek mendesain sebuah program slide suara dalam kelompok.Tujuan pendidikan Desain Komunikasi Visual adalah :
1. Mendidik Sarjana Desain Komunikasi Visual yang difokuskan pada pemahaman keilmuan dan keahlian dalam bidang Desain Grafis yang berbasis Teknologi Komputer, Sistem serta Software Komputer Grafi yang Memiliki kemampuan merancang karya desain komunikasi visual statis maupun dinamis.
2. Fokus atau option Pendidikan menekankan pada improvement dan aplikasi keahlian profesional dalam bidang Desain Grafis, Multimedia, dan Komunikasi Periklanan dan dituntut penguasaan keahlian bidang desain grafis dan penulis naskah dengan mempertimbangkan faktor-faktor persuasi, komunikasi, media riset, tipografi, fotografi dan ilustrasi.
3. Mendidik desainer profesional yang memiliki basis teori/pengetahuan Komunikasi Visual, Kreativitas, Ketrampilan mendesain baik secara manual maupun digital, serta memiliki sikap mandiri dan bertanggung jawab pada pekerjaannya.
4. Mendidik desainer profesional yang memiliki basis memberdayakan kekayaan ”Budaya Rupa Nusantara” sebagai kekuatan kompetensi lokal dan global.
5. Menghasilkan lulusan yang memiliki jiwa kewirausahaan tinggi sehingga memiliki kemampuan menciptakan lapangan pekerjaan.
6. Mampu merumuskan gagasan secara sistematis dan mengkomu-nikasikan secara efektif.
7. Mampu bekerja sama dengan bidang keahlian lain yang terkait dalam suatu organisasi kerja.


Memahami ketrampilan praktika dasar dan pengetahuan yang berkaitan dengan perancangan komunikasi audio visual serta pengembangannya, meliputi konsep dasar perancangan yang berkaitan dengan tujuan, sasaran dan fungsi serta konsep ekspresi visual, teknik perancangan yang dapat diterapkan dan dikomunikasikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Lapangan Kerja:
1. Sebagai perancang/desainer pada media cetak seperti biro iklan/advertising, majalah/surat kabar, penerbit buku atau perusahaan industri.
2. Sebagai perancang/desainer pada media audio visual, seperti film/tv, animasi, website atau perusahaan multimedia
3. Bekerjasama dengan desainer interior untuk merancang konsep pameran/exhibition
4. Bekerja mandiri dengan membuka studio desain komunikasi visual secara profesional
5. Menjadi pengamat/konsultan/peneliti/pengajar/penulis bidang kajian desain komunikasi visual
(Institut Kesenian Jakarta~IKJ)

Film Dokumenter Indonesia Festival Film Dokumenter telah menginjak penyelenggaraan yang ke-7. FFD sampai saat ini masih menjadi satu-satunya festival film khusus film dokumenter di Indonesia, dengan kompetisi film dokumenter sebagai salah satu program utama, selain program-program pemutaran, diskusi, workshop, masterclass, schooldoc, dan lain-lain. Selama penyelenggaraannya, Kompetisi FFD telah diikuti lebih dari 300 filmmaker dari seluruh Indonesia, dengan para juri dari dalam dan luar negeri.

Kompetisi Film Dokumenter Indonesia adalah program utama Festival Film Dokumenter 2007 yang dirancang untuk memberikan apresiasi dan penghargaan bagi karya-karya terbaik yang dihasilkan oleh para kreator. Kompetisi ini diharapkan menjadi barometer dalam penyelenggaraan festival sejenis dan menjadi ajang uji karya bagi film-film dokumenter Indonesia mutakhir dan terbaik.Kompetisi dibagi dalam dua kategori, yakni Kategori Pemula dan Kategori Umum. Kompetisi Kategori Pemula/Firsttime Filmmaking bertujuan untuk memberikan stimulan kepada anak muda/filmmaker pemula untuk mulai berkreasi atau memproduksi film dokumenter, sedang Kompetisi Kategori Umum/Profesional bersifat terbuka untuk umum, baik profesional independen, rumah produksi, LSM, televisi dan lembaga media, maupun institusi khusus lainnya.


Bagaimana seseorang menginterpretasikan film yang ditonton dalam kehidupannya, bagi beberapa orang menonton film hanya bagian dari rutinitas yang berguna mencari hiburan semata, bagi sebagian lainnya dari film kita dapat belajar berbagai hal.
Pendapat orang mengenai sebuah film dapat bermacam-macam, ada yang mengomentari sesuai dengan seleranya, ada yang mengomentari dari sisi teknis pembuatan filim, ada yang mengulas tentang ide-ide yang diangkat dalam film tersebut. Pendapat-pendapat semacam ini menunjukkan bagaimana sebuah film mempengaruhi seseorang. Bahkan beberapa penikmat film genre tertentu memiliki kesamaan dengan karakter dari film tersebut. Jika boleh ditilik penonton film "Arisan" tentunya akan berbeda dengan penikmat film "Tali Pocong Perawan".
Sebagian film yang dibuat adalah film-film fiksi, terdapat satu jenis film yang masih kurang dikenal oleh orang banyak, yaitu film dokumenter. Anggapan bahwa film dokumenter banyak yang membosankan, pengambilan gambar yang masih jauh dari standar hollywood. Film dokumenter sebagai salah satu jenis film memiliki ciri khas yang dapat memikat penonton ke suatu ide-ide orisinil yang diangkat dalam film tersebut.
Bagaimana pula dengan penikmat film dokumenter? Sebagian besar penikmat film dokumenter memiliki ketertarikan dengan ide-ide orisinil yang disampaikan oleh film dokumenter, cenderung ke suatu media urban yang memikat dengan cara pengambilan yang abstrak, tidak mainstream, bahkan beberapa statis. Akan tetapi sifat-sifat film dokumenter inilah yang membuat para penikmatnya terhipnotis dan semakin menikmati. Film dokumenter disampaikan apa adanya, bagi para penikmat film yang sudah muak dengan sesuatu yang terlalu mainstream dokumenter merupakan pelarian yang indah.
Ide-ide yang orisinal inilah yang membawa film dokumenter memiliki satu segmen yang khusus di dunia sinematography. Terkadang film dokumenter mengangkat ide-ide sosial yang bisa mulai dari adat perkawinan hingga perubahan iklim yang mengubah pandangan dunia. Melalui film dokumenter pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh sang pembuat film menjadi lebih efektif dan lebih lekat di pikiran penonton.

Membuat film Dokumenter? dan apa itu Film DOkumenter

  • Membuat film bukanlah suata hal yang sulit. Jika kita ingin membuat film, maka kita harus lebih dulu tahu pengertian film dan jenis apa yang akan kita buat. Cara membuat film dokumenter yang ditulis oleh Fajar Nugroho dalam bukunya ini dapat membimbing kita dalam proses pembuatan film dokumenter. Kurangnya minat masyarakat kita terhadap film dokumenter karena film dokumenter dahulunya mengunakan topik yang kaku dan tidak menghibur penonton.
  • Dalam membuat film dokumenter yang kita rekam harus berdasarakan fakta yang ada. Jadi film dokumenter adalah suata film yang mengandung fakta dan subjektivitas pembuatnya. Artinya apa yang kita rekam memang berdasarkan fakta yang ada, namun dalam penyajiannya kita juga memasukkan pemikiran-pemikiran kita.
  • Dalam membuat film dokumenter ada langkah-langkah dan kiat bagaimana film yag kita produksi disenangi oleh penonton dan tidak memakan biaya yang besar saat memproduksinya.. Langkah yang harus kita tempuh dalam membuat film dokumenter adalah pertama, menentukan ide. Ide dalam membuat film dokumenter tidaklah harus pergi jauh-jauh dan memusingkan karena ide ini bisa timbul dimana saja seperti di sekeliling kita, di pinggir jalan, dan kadang ide yang kita anggap biasa ini yang menjadi sebuah ide yang menarik dan bagus diproduksi. Jadi mulailah kita untuk bepfikir supaya peka terhadap kejadian yang terjadi.
  • Kedua, menuliskan film statement. Film statement yaitu penulisan ide yang sudah ke kertas, sebagai panduan kita dilapangan saat pengambilan Angel. Jadi pada langkah kedua ini kita harus menyelesaikan skenario film dan memperbanyak referensi sehingga film yang kita buat telah kita kuasai seluk-beluknya.
  • Ketiga, membuat treatment atau outline. Outline disebut juga script dalam bahasa teknisnya. Script adalah cerita rekaan tentang film yang kita buat. script juga suatu gambar kerja keseluruhan kita dalam memproduksi film, jadi kerja kita akan lebih terarah. Ada beberapa fungsi script. Pertama script adalah alat struktural dan organizing yang dapat dijadikan referensi dan guide bagi semua orang yang terlibat. Jadi, dengan script kamu dapat mengkomunikasikan ide film ke seluruh crew produksi. Oleh karena itu script harus jelas dan imajinatif. Kedua, script penting untuk kerja kameramen karena dengan membaca script kameramen akan menangkap mood peristiwa ataupun masalah teknis yang berhubungan dengan kerjanya kameramen. Ketiga, script juga menjadi dasar kerja bagian produksi, karena dengan membaca script dapat diketahui kebutuhan dan yang kita butuhkan untuk memproduksi film. Keempat, script juga menjadi guide bagi editor karena dengan script kita bisa memperlihatkan struktur flim kita yang kita buat. Kelima, dengan script kita akan tahu siapa saja yang akan kita wawancarai dan kita butuhkan sebagai narasumber.
  • Keempat, mencatat shooting. Dalam langkah keempat ini ada dua yang harus kita catat yaitu shooting list dan shooting schedule. Shooting list yaitu catatan yang berisi perkiraan apa saja gambar yang dibutuhkan untuk flim yang kita buat. jadi saat merekam kita tidak akan membuang pita kaset dengan gambar yang tidak bermanfaat untuk film kita. Sedangkan shooting schedule adalah mencatat atau merencanakan terlebih dahulu jadwal shooting yang akan kita lakukan dalam pembuatan film.
  • Kelima, editing script. Langkah kelima ini sangat penting dalam pembuatan film. Biasa orang menyebutnya dengan pasca produksi dan ada juga yang bilang film ini terjadinya di meja editor. Dalam melakukan pengeditan kita harus menyiapkan tiga hal adalah menbuat transkip wawancara, membuat logging gambar, dan membuat editing script. Dalam membuat transkipsi wawancara kita harus menuliskan secara mendetail dan terperinci data wawancara kita dengan subjek dengan jelas.
  • Membuat logging gambar ini maksudnya, membuat daftar gambar dari kaset hasil shuuting dengan detail, mencatat team code-nya serta di kaset berapa gambar itu ada. Terakhir ini merupakan tugas filmmaker yang membutuhkan kesabaran karena membuat editing scrip ini kita harus mempreview kembali hasil rekaman kita tadi ditelevisi supaya dapat melihat hasil gambar yang kita ambil tadi dengan jelas. Dengan begitu kita akan mebuat sebuah gabungan dari Outline atau cerita rekaan menjadi sebuah kenyataan yang dapat menjadi petunjuk bagi editor.
  • Dengan meneyelesaikan langkah di atas maka kita mecoba mencari sponsor untuk memutar film di khalayak umum. Jika sudah ada maka anda siap-siap jadi orang terkenal. Jadi sekarang tunggu apalagi bagi filmmaker pemula mulailah tunjukan bahwa karya kamu dapat dinikmati dan menarik untuk di tonton oleh semua kalangan.
  • Dokumenter sering dianggap sebagai rekaman dariaktualitas’—potongan rekaman sewaktu kejadian sebenarnya berlangsung, saat orang yang terlibat di dalamnya berbicara, kehidupan nyata seperti apa adanya, spontan, dan tanpa media perantara. Walaupun kadang menjadi bahan ramuan utama dalam pembuatan dokumenter, unsur-unsur itu jarang menjadi bagian dari keseluruhan film dokumenter itu sendiri, karena semua bahan tersebut harus diatur, diolah kembali, dan ditata struktur penyajiannya. Terkadang, bahkan dalam pengambilan gambar sebelumnya, berbagai pilihan harus diambil oleh para pembuat film dokumenter untuk menentukan sudut pandang, ukuran shot (type of shot), pencahayaan, dan lain-lain, agar dapat mencapai hasil akhir yang mereka inginkan.
  • John Grierson pertama-tama menemukan istilahdokumenterdalam suatu pembahasan mengenai film karya Robert Flaherty, Moana (1925). Dia mengacu pada kemampuan suatu media untuk menghasilkan dokumen visual tentang suatu kejadian tertentu. Dia sangat percaya bahwa “...sinema bukanlah seni atau hiburan, melainkan suatu bentuk publikasi dan dapat dipublikasikan dengan 100 cara berbeda untuk 100 penonton yang berbeda pula.” Oleh karena itu, dokumenter pun termasuk di dalamnya sebagai suatu metode publikasi sinematik yang, dalam istilah Grierson sendiri, disebutperlakuan kreatif atas keaktualitasan’ (creative treatment of actuality). Karena ada perlakuan kreatif, sama seperti dalam film fiksi lainnya, dokumenter dibangun dan bisa dilihat bukan sebagai suatu rekaman realitas, tetapi sebagai jenisrepresentasi lain’ dari realitas itu sendiri.
  • Kebanyakan penonton film/ video dokumenter di layar kaca sudah begitu terbiasa dengan berbagai cara, gaya, dan bentuk-bentuk penyajian yang selama ini palaing banyak dan umum digunakan dalam berbagai acara siaran televisi. Sehingga, mereka tak lagi mempertanyakan lebih jauh tentang isi dari dokumenter tersebut. Misalnya, penonton sering menyaksikan dokumenter yang dipandu oleh suara (voice over) seorang penutur cerita (narator), wawancara dari para pakar, saksi-mata atas suatu kejadian, rekaman pendapat anggota masyarakat, Demikian pula dengan suasana tempat kejadian yang terlihat nyata, potongan-potongan gambar kejadiannya langsung, dan bahan-bahan yang berasal dari arsip yang ditemukan. Semua unsur khas tersebut memiliki sejarah dan tempat tertentu dalam perkembangan dan perluasan dokumenter sebagai suatu bentuk sinematik.
  • Ini penting ditekankan, karena --dalam berbagai hal-- bentuk dokumenter sering diabaikan dan kurang dianggap di kalangan film seni, seakan-akan dokumenter cenderung menjadi bersifatpemberitaan’ (jurnalistik) dalam dunia pertelevisian. Bukti-bukti menunjukkan bahwa, bagaimanapun, dengan pesatnya perkembangan film/ video dokumenter dalam bentuk pemberitaan, ada kecenderungan kuat di kalangan para pembuat film dokumenter akhir-akhir ini untuk mengarah kembali ke arah pendekatan yang lebih sinematik. Dan, kini, perdebatannya berpindah pada segi estetik. Pengertian tentangkebenarandankeasliansuatu film dokumenter mulai dipertanyakan, diputarbalikkan, dan diubah, mengacu pada pendekatan segi estetik film dokumenter dan film-film non-fiksi lainnya.
  • Satu titik awal yang berguna adalah daftar kategori Richard Barsam tentang apa yang dia sebut sebagai ‘film non-fiksi’. Daftar ini secara efektif menunjukkan jenis-jenis film yang dipandang sebagai dokumenter, dan dengan jelas memiliki ide dan kode etik tentang dokumenter yang sama. Kategori-kategori tersebut adalah:
  • film faktual
  • film etnografik
  • film eksplorasi
  • film propaganda
  • cinéma-vérité
  • direct cinema
  • dokumenter
  • Pada dasarnya, Barsam menempatkan dokumenter sebagai suatu kategori tersendiri, karena ia mengatakan bahwa peran si pembuat film dalam menentukan interpretasi materi dalam jenis-jenis film tersebut jauh lebih khas. Perkembangan dokumenter dan genre-nya saat ini sudah sangat pesat dan beragam, tetapi ada beberapa unsur yang tetap dan penggunaannya; yakni unsur-unsur visual dan verbal yang biasa digunakan dalam dokumenter.
  • Unsur Visual:
  • Observasionalisme reaktif; pembuatan film dokumenter dengan bahan yang sebisa mungkin diambil langsung dari subyek yang difilmkan. Hal ini berhubungan dengan ketepatan pengamatan oleh pengarah kamera atau sutradara.
  • Observasionalisme proaktif; pembuatan film dokumenter dengan memilih materi film secara khusus sehubungan dengan pengamatan sebelumnya oleh pengarah kamera atau sutradara.
  • Mode ilustratif; pendekatan terhadap dokumenter yang berusaha menggambarkan secara langsung tentang apa yang dikatakan oleh narator (yang direkam suaranya sebagai voice over).
  • Mode asosiatif; pendekatan dalam film dokumenter yang berusaha menggunakan potongan-potongan gambar dengan berbagai cara. Dengan demikian, diharapkan arti metafora dan simbolis yang ada pada informasi harafiah dalam film itu, dapat terwakili.
  • Unsur Verbal:
  • Overheard exchange; rekaman pembicaraan antara dua sumber atau lebih yang terkesan direkam secara tidak sengaja dan secara langsung.
  • Kesaksian; rekaman pengamatan, pendapat atau informasi, yang diungkapkan secara jujur oleh saksi mata, pakar, dan sumber lain yang berhubungan dengan subyek dokumenter. Hal ini merupakan tujuan utama dari wawancara.
  • Eksposisi; penggunaan voice over atau orang yang langsung berhadapan dengan kamera, secara khusus mengarahkan penonton yang menerima informasi dan argumen-argumennya.